Apple resmi Menutup iTunes. Raksasa teknologiAmerika Serikat, Apple, secara resmi mengumumkan penghentian dan menutup program musik miliknya, iTunes. Penutupan iTunes secara resmi disampaikan pada 3 Juni 2019 ini, dalam konferensi pengembang
WWDC.
iTunes telah merevolusi perangkat lunak dunia musik pada awal 2000-an. Sejak 18 tahun silam, iTunes menemani pengguna Apple di dunia. Sejak awal dirilisnya iTunes, layanan ini berkembang menjadi raksasa media sekaligus menjadi toko serba ada bagi user untuk mengkonsumsi media film, musik, dan televisi.
Dilansir dari
Forbes, Minggu (2/6/2019), Apple berencana akan membagi berbagai 3 jenis layanan media tersebut secara terpisah; musik, televisi dan podcast, sebagai pengganti iTunes.
Aplikasi musik terbaru dari Apple nantinya diharapkan mampu mengambil alih fungsi manajemen dan sinkronisasi perangkat Apple yang sebelumnya menjadi andalan pengguna iTunes.
Apple berbenah diri
Apple juga telah mendesentralisasikan media iPhone dan iPad, dengan menawarkan trio aplikasi ini. Hanya tinggal menunggu migrasi MacBook dan Mac lewat pembaruan peranti lunak besar berikutnya, yang juga akan dirilis di tahun ini.
Mendiang Steve Jobs, mantan CEO Apple, saat iTunes pertama kali hadir ke PC Windows, pernah mengatakan bahwa, "Layanan iTunes seperti menawarkan segelas air es untuk seseorang di neraka."
Mengutip dari
Business Insider, platform musik digital ini telah membantu mendorong popularitas Apple iPod, sebab itu telah menjadi tempat yang nyaman untuk menyimpan sejulah besar daftar musik favorit yang di-burn dari CD yang dibeli di toko online iTunes.
Apple resmi menutup iTunes.
Sejalan dengan perkembangan teknologi yang dinamis, preferensi konsumen pun mengalami perubahan besar. Ditambah lagi strategi Apple mengalami pergeseran menuju layanan streaming, pada akhirnya platform iTunes justru berdampak menjadi penghalang perkembangan. Hal ini terlihat jelas, sebagai contoh user Apple Music diharuskan melakukan akses layanan di Mac melalui iTunes.
Dengan memiliki aplikasi yang mandiri untuk akses layanan streaming yang berbeda, akan dapat membantu Apple bersaing dengan rival besarnya Spotify atau Netflix. Keputusan besar inipun akhirnya muncul saat perusahaan teknologi ini melakukan indikasi investasi yang tumbuh dalam layanan Apple Music atau Apple TV+ yang akan datang demi bersiap-siap mengimbangi bisnis perangkat keras yang mulai melambat.